Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Total Tayangan Halaman

Total Tayangan Halaman

makalah faktor penyebab anak putus sekolah

FAKTOR PENYEBAB ANAK PUTUS SEKOLAH













Di Susun Untuk Memenuhi Tugas II
Mata Kuliah : Pendidikan Psikologi
Dosen                   : Prof. Dr. Muhari
Oleh :
Nama                   : Eny Wiji Lestari (121014002)
Kelas                    : BK-A 2012

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING
2013


KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan NYA mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi muhammad SAW.
            Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah”

            Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
                                                                                   
Surabaya, 17 Maret 2013


                                                                                                Penulis







Daftar Isi
Halaman judul
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I
Pendahuluan
1.      Latar belakang
2.      Rumusan masalah
3.      Tujuan
BAB II
Pembahasan
A.    Pengertian pendidikan, anak, putus sekolah
B.     Faktor penyebab anak putus sekolah
C.     Kegiatan sehari-hari
D.    Usaha Mengatasi
BAB III
Penutup
A.    Kesimpulan
B.     Saran
Daftar Pustaka
Lampiran



BAB I
                                                        PENDAHULUAN
1.                 LATAR BELAKANG  MASALAH
Indonesia termasuk negara berkembang. Dengan ini pendidikan di Indonesia juga masih kurang. Mengapa bisa dikatakan masih kurang ?. karena masih  banyak anak yang tidak melanjutkan sekolah alias putus sekolah.
Putus sekolah bukan merupakan salah satu permasalahan pendidikan yang tak pernah berakhir. Masalah ini telah berakar dan sulit untuk dipecahkan penyebabnya, tidak hanya karena kondisi ekonomi, tetapi ada juga yang disebabkan oleh kekacauan dalam keluarga, dan lain-lain. Hal ini juga dialami oleh beberapa anak di Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang sebab-sebab anak putus sekolah. Disini penulis menggunakan hasil wawancara yang dilakukan tanggal 12 November 2011. Yang saya teliti berinisial “A” (laki-laki) dan “L” (perempuan).
2.                 RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan anak putus sekolah ?
2.      faktor apa yang mennyebabkan anak putus sekolah ?
3.      Kegiatan sehari-hari yang dilakukan anak putus sekolah ?

3.                 TUJUAN
Dengan tersusunnya makalah ini diharap mahasiswa mampu memahami tentang
1.      Mengerti apa yang dimaksud dengan anak putus sekolah.
2.      Mengetahui faktor apa yang mennyebabkan anak putus sekolah.
3.      Kegiatan sehari-hari yang dilakukan anak putus sekolah.


BAB II
              PEMBAHASAN

A.               Pengertian Pendidikan,  Anak,  Putus Sekolah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilikin kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional). Menurut Ki Hajar Dewantara, Pendidikan adalah segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah  mendapat keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tinnginya (Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa, 1962). Menurut John Dewey, Pendidikan adalah tuntutan terhadap proses pertumbuhan dan proses sosialisasi anak. Dalam proses pe5rtumbuhan ini anak mengembangkan dirinya ke tingkat yang makin lama makin sempurna, sesuai dengan teori evolusi Darwin (Soemadi Tj. 1981: 24)
 Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya, (Undang-Undang Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002).  anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungan, (Menurut John Locke (dalam Gunarsa, 1986). menurut Augustinus (dalam Suryabrata, 1987), yang dipandang sebagai peletak dasar permulaan psikologi anak, mengatakan bahwa anak tidaklah sama dengan orang dewasa, anak mempunyai kecenderungan untuk menyimpang dari hukum dan ketertiban yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pengertian terhadap realita kehidupan, anak-anak lebih mudah belajar dengan contoh-contoh yang diterimanya dari aturan-aturan yang bersifat memaksa. Sehingga dapat di simpulkan bahwa anak adalah manusia yang belum dewasa yang umumnya berumur di bawah 18 tahun dan masih rentan terhadap kesalahan sehingga perlu pengawasan dari manusia dewasa.
            Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran menurut tingkatan yang ada menurut kamus besar bahasa indonesia.
Anak putus sekolah adalah keadaan dimana anak mengalami keterlantaran karena sikap dan perlakuan orang tua yang tidak memberikan perhatian yang layak terhadap proses tumbuh kembang anak tanpa memperhatikan hak – hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
            Undang – Undang nomor 4 tahun 1979, anak terlantar diartikan sebagai anak yang orang tuanya karena suatu sebab, tidak mampu memenuhi kebutuhan anak sehingga anak menjadi terlantar.
Menurut Departemen Pendidikan di Amerika Serikat (MC Millen Kaufman, dan Whitener, 1996) mendefinisikan bahwa anak putus sekolah adalah murid yang tidak dapat menyelesaikan program belajarnya sebelum waktunya selesai atau murid yang tidak tamat menyelesaikan program belajarnya.  Anak putus sekolah (drop out) adalah anak yang karena suatu hal tidak mampu menamatkan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar maupun menengah secara formal (Depag RI, 2003:4)

B.               FAKTOR PENYEBAB ANAK PUTUS SEKOLAH
Sesuai dengan hasil wawancara yang pernah saya lakukan, ada beberapa faktor  yang menyebabkan anak putus sekolah yaitu :
a.       Kondisi ekonomi keluarga
b.      Pengaruh teman yang sudah tidak sekolah
c.       Sering membolos
d.      Kurangnya minat untuk meraih pendidikan/ mengenyam pendidikan dari anak didik itu sendiri

Disamping itu ada faktor internal dan faktor eksternal
Ø    Faktor internal :
a)      Dari dalam diri anak putus sekolah disebabkan malas untuk pergi sekolah karena merasa minder, tidak dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekolahnya, sering dicemoohkan karena tidak mampu membayar kewajiban  biaya sekola.ak dipengaruhi oleh berbagai faktor
b)      Karena pengaruh teman sehingga ikut-ikutan diajak bermain seperti play stasion sampai akhirnya sering membolos dan tidak naik kelas , prestasi di sekolah menurun dan malu pergi kembali ke sekolah.
c)      Anak yang kena sanksi karena mangkir sekolah sehingga kena Droup Out.
Ø    Faktor Eksternal
a)      Keadaan status ekonomi keluarga.
b)      Kurang Perhatian orang tua
c)      Hubungan orang tua kurang harmonis
Selain Permasalahan diatas ada factor penting dalam keluarga yang bisa mengakibatkan anak  putus sekolah yaitu :
1)    Keadaan ekonomi keluarga.
2)      Latar belakang pendidikan ayah dan ibu.
3)      Status ayah dalam masyarakat dan dalam pekerjaan.
4)      Hubungan sosial psikologis antara orang tua dan antara anak dengan orang   tua.
5)      Aspirasi orang tua tentang pendidikan anak, serta perhatiannya terhadap    kegiatan belajar anak.
6)      Besarnya keluarga serta orang – orang yang berperan dalam keluarga.

C.           KEGIATAN SEHARI-HARI
Dari hasil wawancara antara si “A” dan “L” memiliki kegiatan yang berbeda. Si “A” menghabiskan hari-harinya untuk bermain, berangkat sore pulang pagi. Biasanya dia bermain balap motor dengan temannya.
            Sedangkan si “L” menghabiskan hari-harinya untuk menjaga warung kecil yang dibuatkan dari orang tuanya.
            Selain contoh diatas kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh anak yang putus sekolah adalah menjadi pemulung, mengamen, mencuri dll.

D.                USAHA MENGATASI ANAK PUTUS SEKOLAH
 Dalam mengatasi terjadinya anak putus sekolah harus adanya berbagai usaha pencegahannya sejak dini, baik yang dilakukan oleh orang tua, sekolah (pemerintah) maupun oleh masyarakat. Sehingga anak putus sekolah dapat dibatasi sekecil mungkin.
Usaha-usaha untuk mengatasi terjadinya anak putus sekolah di antaranya dapat di tempuh dengan cara:
  1. Membangkitkan kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan anak
  2. Memberikan dorongan dan bantuan kepada anak dalam belajar
  3. Mengadakan pengawasan terhadap di rumah serta memberikan motivasi kepada anak sehingga anak rajin dalam belajar dan tidak membuat si anak bosan dalam mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan di sekolah.
  4. Tidak membiarkan anak bekerja mencari uang dalam masa belajar.
  5. Tidak memanjakan anak dengan memberikan uang jajan yang terlalu banyak.







BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Anak putus sekolah adalah keadaan dimana anak mengalami keterlantaran karena sikap dan perlakuan orang tua yang tidak memberikan perhatian yang layak terhadap proses tumbuh kembang anak tanpa memperhatikan hak – hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak
Pendidikan merupakan hak yang sangat fundamental bagi anak. Hak wajib dipenuhi dengan kerjasama paling tidak dari orang tua siswa, lembaga pendidikan dan pemerintah. Pendidikan akan mampu terealisasi jika semua komponen yaitu orang tua, lembaga masyarakat, pendidikan dan pemerintah bersedia menunjang jalannya pendidikan
Akibat yang disebabkan anak putus sekolah adalah kenakalan remaja, tawuran, kebut-kebutan di jalan raya , minum – minuman  dan  perkelahian, akibat lainnya juga adalah perasaan minder dan rendah diri.

B.     Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami dari penyusun berharap agar pembaca dapat memanfaatkan makalah ini dengan baik.
Segala kritikan maupun saran dari pembaca akan kami terima dengan lapang dada untuk menambah wawasan serta perbaikan penyusunan yang lebih baik lagi.





DAFTAR PUSTAKA

a.     ayomerdeka.wordpress.com/.../12-juta-anak-indonesia-putus-sekolah/edukasi.kompas.com/.../.banyak.anak.putus.sekolah.karena.bekerja  (diakses pada tanggal 16 maret 2013, pukul 16.30)
b.      http://ras-eko.blogspot.com/2012/12/pengertian-anak.html( My Campus,pendidikan) (diakses pada tanggal 16 maret 2013, pukul 16.30)
c.       http://www.andragogi.com/document/psikologi_pendidikan.htm (diakses pada tanggal 16 maret 2013, pukul 16.30)
d.      http://skripsigratis83.blogspot.com/2012/09/strategi-penanggulangan-anak-putus.html (diakses pada tanggal 16 maret 2013, pukul 16.30)
e.       Roesminingsih, MV dan Lamijan Hadi Susarno. 2011. Teori dan Praktek Pendidikan. FIP UNESA
f.       http://jasapembuatanweb.co.id/artikel-ilmiah/usaha-usaha-mengatasi-terjadinya-anak-putus-sekolah  (diakses pada tanggal 10 Mei 2013, pukul 19.30)










LAMPIRAN


http://sphotos-a.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/179924_10151136066298709_1313148600_n.jpg

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSKjU7hZbWgOlpCgK5lKA8i5mNdj_QCAf10bEkKrr1vdfsYpkHEEVegQA


                                  





LAMPIRAN
https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQArcpHHSrR-Npxi7q1DR-EVr5BCXl1CxBtoZ2iXkh_X7TyHAjwGhwjTLhw

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRk1kN4e3nwnqFcfrsDTDpznrMVwMvJsmBdohcjk-UvgeK5X3vvNUMhaA    https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTnndCQaOcuVCVLxPVCW92amKhkx9QahLdgiLlfpowZE_IouFN3z52zbPw

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS